
Jakarta, Tudingan penggelapan dana sekolah kader 1 yang dilancarkan oleh oknum cabang Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Tangerang Selatan dan Bogor Raya terhadap Ketua Umum PB SEMMI di bantah oleh ketua panitia pelaksana.
“Tudingan tersebut tidak benar dan bernuansa tendensius serta politis untuk menjatuhkan marwah ketua umum,” ungkap Ketua Panitia Pelaksana Sekolah Kader, Chairul Fadillah saat dimintai keterangan oleh awak media, Minggu (6/9).
Mahasiswa Universitas Islam Jakarta tersebut menerangkan kegiatan yang berjalan dari 28 hingga 30 Agustus 2020 sudah berjalan baik. Namun, memang terlihat sedikit dipolitisasi oleh oknum oknum yang tidak bertanggungjawab dan memiliki ambisi menghancurkan proses kaderisasi organisasi dan menjatuhkan marwah Ketua Umum PB SEMMI.
“Banyak keganjilan dan manuver politis yang terlihat secara nyata pada saat proses kaderisasi. Salah satu contohnya dari total puluhan mahasiswa yang mengikuti, terdapat 32 mahasiswa yang tidak diperbolehkan mengikuti baiat atau sumpah organisasi. Hal ini tentu sangat disayangkan oleh kami, karena proses kaderisasi yang dipolitisasi oleh oknum oknum yang berambisi menjatuhkan marwah ketua umum PB SEMMI,” jelas Embot nama panggilan Chairul Fadillah.
lebih lanjut Chairul menegaskan bahwa semua tudingan yang dilancarkan oleh sekelompok oknum tersebut tidak benar, termasuk dengan tudingan pelecehan cabang maupun atribut organisasi SEMMI.
“Semua perkara sudah selesai dan dibahas dalam rapat evaluasi panitia pelaksana sekolah kader 1 SEMMI. Untuk itu kami meminta kepada saudara Bintang Wahyu Saputra sebagai pimpinan tertinggi di organisasi untuk mengadili oknum-oknum tersebut karena bisa menjadi duri dalam tubuh organisasi SEMMI kedepan,” tutupnya.